Minggu, 07 Desember 2014


Lirik lagu:

Arjun, Yus Yunus feat Iis Dahlia

pria :
Mengapa dalam perjalanan cintaku selalu ada yang merintangi pada diriku yang hina
wanita :
Takkan lagi ada satu runcingnya bambu menusuk hatimu
Karena aku tak terima engkau dihina
pria :
Hoo… manis, biarkanlah aku
Aku ini orang kecil harus hitung-hitung kecil
Pagi sore aku slalu menimbang diri
Memang tak pantas bersanding denganmu
wanita :
Kupinta padamu kasih pria idaman kucari
Jangan pergi tinggalkan kusendiri
pria :
Sekuat apapun tulang di punggungmu
Tak mungkin mampu membuntutiku
Kita tak berdaya walau saling cinta
Berpisah itu jalan yang utama
Jubah hitam ini tongkat panjang ini menjadi teman sependerita ku
Kerudungmu yang cantik bersulam bermanik
Tak mungkin bersatu dalam koperku
wanita :
Hai lelaki pengembara biarkan ku ikut serta
Matipun aku rela bagai Rama dan Sinta se-iya dan sekata

Doa Suci, Imam S Arifin


Tuhan… penguasa jagad
Terimalah doaku ini
Berikan kasih yang kucinta
Hidup yang penuh bahagia
Selamat berpisah
Selamat tinggal sayang
Semoga engkau hidup bahagia
Derai air mata membasahi pipi
Sebagai tanda cintaku yang suci
Ooo…oo..oo..oo
Aku sadari tak selamanya
Cinta itu… harus memiliki
Selamat berpisah
Selamat tinggal sayang
Semoga engkau hidup bahagia
Walaupun dirimu bukan jodohku..
Doaku selalu menyertaimu
Pabila kau sayang hidup bahagia..
Akupun merasa hidup bahagia
Tapi bila engkau menderita
Demi tuhan aku tiada rela
Selamat berpisah
Selamat tinggal sayang
Semoga engkau hidup bahagia
Derai air mata membasahi pipi
Sebagai tanda cintaku yang suci
Ooo…oo..oo..oo…
Aku sadari tak selamanya
Cinta itu… harus memiliki
Selamat berpisah
Selamat tinggal sayang
Semoga engkau hidup bahagia
Walaupun dirimu bukan jodohku..
Doaku selalu menyertaimu
Pabila kau sayang hidup bahagia..
Akupun merasa hidup bahagia
Tapi bila engkau menderita
Demi tuhan aku tiada rela
Selamat berpisah
Selamat tinggal sayang
Semoga engkau hidup bahagia

Dahsyat, Abiem Ngesti


Bukalah semua pintu asmara
dihatimu
Lalu coba rasa betapa
dahsyatnya cintaku
Setelah itu barulah kau tahu
Seberapa besar ku punya mau
padamu… padamu… padamu… padamu…
Dadaku bergetar kala kulihat
kau tersenyum
Rinduku menggumpal bila ku tak jumpa denganmu
Tapi mengapa kau diam
membisu
Semakin menggebu rasa cintaku padamu… padamu…
padamu… padamu…
Bukalah semua
Reff :
Cobalah bukalah pintu dihatimu
Ijinkanlah kumasuk, lalu
rasakan
Gumpalan rinduku cintaku
padamu oh dasyatnya
Tak kenal makanya tak sayang
Tak sayang makanya tak cinta
Begitu pepatah lamanya kalau sudah kenal
Pasti kamu tahu
Kalau sudah tahu
Pasti kamu mau
Lalu cinta pun datang
Reff :
Rinduku cintaku selalu padamu
Kumemikirkanmu bahwa ku
cinta kamu
Bawalah mimpiku cintaku
padamu oh dahsyatnya

Pasrah, Leo Waldi
*
Lebih baik kau bunuh aku dengan pedangmu
Asal jangan kau bunuh aku dengan cintamu
Lebih baik aku mati di tanganmu
Daripada aku mati bunuh diri
Lebih baik aku mati di tanganmu
Dari pada aku mati bunuh diri
**
Lebih baik kau bunuh aku dengan pedangmu
Asal jangan kau bunuh aku dengan cintamu
*** REFF
Ku tak menyesali kalau diri ini
Engkau jadikan diriku cinta kedua darimu
Biarlah aku terima
Ku tak menyesali kalau diri ini
Engkau jadikan diriku cinta kedua darimu
Biarlah aku terima
[ ulang: *, **, ***, ** ]